Family Gathering KKA Kutim, Agusriansyah Ungkap Kaukus Gabungan Pilar dalam Sejarah Peradaban Sulsel

Kronikkaltim.com – Kerukunan Keluarga Ajatappareng (KKA) Kutai Timur (Kutim) menggelar Family Gathering perdananya di taman wisata Bukit Pandang, Kawasan Bukit Pelangi Sangatta, Minggu (23/1/2023).

Acara tersebut diikuti sejumlah pengurus, warga Ajatappareng serta ketua-pengurus Pilar dari Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kutim yang kurang lebih berjumlah 50 orang.

Mereka berkumpul bersama dalam acara tersebut, tujuannya tidak lain untuk menjalin silaturahmi dan mengikatkan sinergitas antar warga, pengurus dan pilar-pilar KKSS Kutim.

Untuk melengkapi keseruan, acara diawali dengan senam besama, lalu dilanjutkan dengan acara seremonial pembukaan. Berikutnya pembacaan doa yang dituntun oleh Ust Ruslan.

Mengawali sambutannya, Ketua Ajatappareng Kutim Asbudi, ST.MM mengucap puji syukur atas kehadirat Allah SWT, dan Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, dimana pada pagi hari ini pihaknya diberi kesehatan dan kesempatan bersilaturahmi dalam acara gathering Ajatappareng yang perdana.

“Kegiatan hari ini sebenarnya tidak direncanakan jauh hari sebelumnya, kegiatan gathering ini sifatnya dadakan. Diawali kemarin kami joging bersama dengan beberapa pengurus di sekitar Bukit Pandang, namun setelah diskusi ringan ternyata hari ini juga adalah hari libur, maka muncullah ide untuk melaksanakan gathering ini sehingga kesannya sederhana. Intinya kita silaturahmi dan makan makan bersama nanti,” ucapnya.

Asbudi juga tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada ketua ketua pilar dan warga ajatappareng yang berkesempatan hadir dalam acara tersebut.

Sementara itu, Sekretaris KKSS Kutim Agusriansyah, SIP, MSi yang hadir dalam acara itu memaparkan berbagai hal tentang sejarah dan peradaban masyarakat Sulawesi Selatan yang berkaitan dengan ruang lingkup KKSS. Dikatakannya, perlu diketahui bersama bahwa dalam KKSS terdiri dari 24 pilar yang merupakan perekat KKSS. Dalam pilar tersebut ada beberapa Kaukus gabungan pilar yang tergabung dalam irisan sejarah, daerah wilayah dan kesamaan bahasa.

Diantaranya Kaukus BOSOWA (Bone, Soppeng, Wajo) yang dikenal dengan 3 kerjaan yang terpaut dan saling terkait yaitu Tellonpoccoe. Berikut KKBM (Kerukunan Keluarga Besar Makassar) yang berisi dengan kesamaan kultur dan bahasa khususunya bahasa Makassar yang terdiri beberapa kabupaten yaitu Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, dan Selayar.

Untuk Luwu Raya, terdiri dari 4 kabupaten kota yang dulunya masih tergabung di Kabupaten Luwu yaitu Luwu, Palopo, Luwu Raya, dan Luwu Timur.

Selanjutnya, Ajatappareng terdiri dari 5 kabupaten yang beririsan dengan kedekatan histori dan budaya yaitu kerajaan Suppa, Belawa, Maspul, Malluse Tasi yang tergabung. Dan yang sekarang jadi Kabupaten Pinrang, Sidrap, Enrekang, Pare-pare, dan Barru.

“Kesemuanya adalah satu kesatuan yang harus saling bersinergi di dalam melestarikan dan mempertahankan nilai nilai luhur nenek moyang kita dalam menjaga kesatuan dan persatuan terutama dalam mendukung pemerintah Kutai Timur khususnya,” papar Agusriansyah.

Pria yang juga menjabat sebagai Anggota DPRD Kutim dari PKS ini juga menyampaikan ucapan selamat, sekaligus mendoakan Ajatappareng Kutim kiranya lebih eksis lagi di masa mendatang.

“Dan terakhir saya ucapkan selamat kepada Ajatappareng semoga lebih eksis lagi kedepannya dalam memperkuat KKSS,” tutup Agusriansyah.

Hadir dalam acara, Nirwan Rais Ketua Pilar KKP (Kerukunan Keluarga Pinrang), H.Junaidi Pilar HMP (Himpunan Masyarakat Pare), Najamuddin Ketua Pilar Kebugis (Kerukunan Keluarga Bugis Sidrap), Ketua Pilar KKDB (Kerukunan Keluarga Daerah Barru), Bendahara KKSS Kutim Hj.Nuraini HM, dan H. Jayadi MM Ketua Luwu Raya. (*).

IMRAN