Bupati dan Wabup Kutim Temui dan Ajak Demonstran Berdiskusi

Kronikkaltim.com – Kelompok mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil kembali berunjuk rasa di depan Kantor Bupati Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Rabu (18/10/2023).

Dalam aksi unjuk rasa tersebut, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman dan Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang mendatangi dan mendengarkan apa saja aspirasi yang pengunjuk rasa sampaikan.

Kordinator Lapangan (Korlap) aksi Saijah mengatakan bahwa aksi ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan mereka terhadap kinerja Bupati-Wabup Kutim Ardiansyah Sulaiman dan Kasmidi Bulang (ASKB).

“Aksi kami ini untuk menagih janji tujuh komitmen ASKB yang selama ini tidak pernah dirasakan oleh masyarakat Kutim,” ujar Saijah dalam orasinya.

Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman saat diminta tanggapan dilokasi menyampaikan bahwa dirinya siap menjawab semua tuntutan yang dibawah oleh mahasiswa.

“Saya sudah siap untuk menjawab apa yang disampaikan oleh para mahasiswa, ada beberapa yang saudara sampaikan, insyaallah itu sudah kita lakukan. Tapi tidak mungkin saya jelaskan disini (teras Kantor Bupati),” ucap Bupati Ardiansyah Sulaiman.

Oleh karenanya, lanjut Bupati Ardiansyah Sulaiman, dirinya juga telah menyiapkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menjadi pertanggungjawab di bagian Pemkab Kutim dan masing-masing OPD akan menjawab apa yang menjadi tuntutan dari mahasiswa.

“Dengan berbesar hati saya mengundang saudara-saudara untuk hadir di ruang, kita ngobrol tuntas terkait tuntutan saudara terkait dengan 7 komitmen ASKB, terkait hak-hak adat, terkait lingkungan, terkait dengan pendidikan dan lain-lainnya,” ujarnya.

Dalam aksi tersebut, Bupati Ardiansyah Sulaiman beberapa kali mengundang para mahasiswa demonstran untuk masuk ke dalam ruangan mendengarkan tanggapan pemerintah terkait tuntutan mereka, namun para demonstran menolak untuk masuk dan meminta jawaban Bupati Kutim di luar ruanga atau di depan para demonstran melakukan aksi.

“Aspirasi saya sederhana saja, anda masuk dan kita akan menyampaikan apa yang sudah kita kerjakan selama ini. Aspirasi saya kalau anda tidak menghargai, saya juga tidak akan memaksa artinya tidak ada titik temu, berarti kita tidak sepakat pada hari ini,” tegas Bupati Ardiansyah Sulaiman.

Perlu diketahui, Adapun tuntutan yang disampaikan para unjuk rasa terkait dengan isu nasional terkait dengan, menolak pergeseran atau pengosongan Pulau Rempang dan mendorong Kapolri untuk mencopot Kapolda Kalteng dan Kapolres Saruyan yang bertanggung jawab atas penembakan di Desa Bengkal.

Terkait Isu Lokal, para demonstran menuntut :
1. Mendesak ASKB segera penuhi 7 komitmennya
2. Segera mengakui masyarakat hukum adat di Kutim
3. Mendesak Pemkab Kutim agar menghentikan dan merelokasi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
4. Menuntut pemerintah untuk wujudkan keadilan pendidikan di perguruan tinggi Kutim
5. Hentikan seluruh proses RTRW Kutim yang tidak melibatkan publik
6.Pemkab Kutim harus menindak tegas perusahaan penrusak lingkungan
7.Segera penuhi hak korban banjir Sangatta
8.Hentikan serapan APBD Pemkab Kutim yang terbuang sia-sia bukan untuk kemaslahatan rakyat
9. Atur ulang tata kelola kebijakan publik yang partisipatif, terbuka dan bertanggung jawab
10. Menuntut Pemkab Kutim segera melakukan reformasi birokrasi untuk efektifitas pelayanan publik
11. Kecam tindakan represif aparat kepolisian Kutim

Reporter: Heristal