Infrastruktur Jalan Dongkrak Ekonomi dan Kunjungan Wisatawan ke Pantai Sekerat

Suasana Pantai Sekerat pada Cuti dan Libur Lebaran Idul Fitri 2023 (foto: Zulkifli).

Kronikkaltim.com – Sejak dilantik di awal pemerintahannya, pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim), Drs. H. Ardiansyah Sulaiman, MSi dan Dr. H. Kasmidi Bulang, ST, MM, telah menilik pariwisata sebagai salah satu sektor potensial yang perlu didukung oleh infrastruktur mumpuni.

Ya, ibarat dua sisi mata uang, infrastruktur dan pariwisata tidak dapat dipisahkan. Infrastruktur memudahkan mobilitas manusia serta barang dan jasa, tak terkecuali pergerakan ekonomi.

Untuk mewujudkannya, Bupati telah meminta pihak perusahaan dan kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) selaku organisasi perangkat daerah (OPD) yang membidangi, mengeksekusi proyek-proyek infrastruktur yang terhubung dengan destinasi wisata.

“Beliau (Bupati) berharap semasa kepemimpinannya koneksi antar kecamatan ini clear, setelah antar kecamatan selesai baru kita menyisir antar desa. Ini yang beliau tekankan kepada PU, melalui saya selaku Kadis,” ucap ucap Kepala DPUPR Kutim, Muhammad Muhir.

Di sisi Dinas Pariwisata (Dispar), didorong untuk membuat Inovasi-inovasi. Sejauh ini, Dispar Kutim telah memperkuat Pokdarwis serta membentuk desa-desa wisata. Ini bertujuan meningkatkan perekonomian masyarakat sekaligus menambah PAD melalui sektor pariwisata.

Adapun desa wisata yang dibentuk tersebut antara lain Desa Pulau Miang, Desa Sekerat, Desa Benua Baru, Desa Nehes Lia Bing, Desa Singkama, Desa Sanggata Selatan, Desa Miau Baru, dan Desa Singa Gembara. Ke-8 desa tersebut dinilai memenuhi syarat untuk dijadikan desa wisata.

Saat ini, daerah mulai memetik hasilnya. Ekonomi dan pariwisata bergeliat mengikuti perbaikan infrastruktur serta penguatan SDM pendukung pariwisata tersebut.

Salah satu desa yang telah merasakan manfaatnya yaitu Desa Sekerat, Kecamatan Bengalon.

Pada Festival Sekerat Nusantara 2022, Bupati mengemukakan, telah meminta DPUPR mengkoneksikan infrastruktur dengan Pantai Sekerat sebagai tempat tujuan wisata. Tujuannya agar atraksi di destinasi-destinasi itu kian ramai dikunjungi wisatawan, sehingga bisa menghidupkan ekonomi lokal.

“Saya sudah memerintahkan kepada dinas PU untuk segera menyiapkan, memasukkan jalan Beruang (Blok Beruang) itu di APBD,” tuturnya.

Ardiansyah menyatakan, apabila peningkatan jalan Blok Beruang melalui APBD Kutim nantinya tidak bisa langsung sekaligus, maka dibangun secara bertahap.

“Perkara nanti mekanismenya, mungkin nanti tidak bisa sekaligus 15 kilo meter, bisa nanti berkolaborasi dengan perusahaan yang ada. Dibagi PU-Pemerintah sekian kilo, perusahaan sekian kilo dan seterusnya seperti itu bisa kita lakukan,” ucapnya.

Peningkatan jalan Blok Beruang menjadi dambaan masyarakat Desa Sekerat, sebab sebagai akses utama menuju perkotaan. Jalan yang mulus otomatis meningkatkan perekonomian masyarakat. Pun pemerintah desa yang “menatap” potensi desa untuk jadi sumber pendapatan asli desa (PADes). Jalan menjadi hal penting, terlebih untuk menggarap sektor pariwisata, seperti wisata pantai yang saat ini tengah didorong.

Berkat dorongan Bupati yang disokong infrastruktur itu, kunjungan wisata Pantai Sekerat tahun ini melonjak drastis.

“Tahun 2023 kurva pengunjung seperti tahun 2012 silam,” ungkap Kepala Desa Sekerat Sunandhika melalui Sekdes Akhmad Zulkifli dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/4/2023).

Dia menyatakan, tahun 2013-2022 kunjungan pariwisata Pantai Sekerat menurun berdarkan data dan statistik. Hal tersebut disebabkan infrastruktur jalan yang kurang memadai, khususnya di Jalur Simpang Beruang-Pantai Sekerat.

“Kini 2023 jalan akses mulai diperbaiki, statistik pengunjung di hari lebaran Idul Fitri 1444H berjumlah 10.000 pengunjung,” beber Akhmad Zulkifli. “Putaran Ekonomi kreatif, rumah tangga berputar dengan cepat,” lanjutnya.

“Dan pada tanggal 24-29 April akan diadakan BAZAR Pantai Sekerat oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Timur melalui Dinas Koperasi dan UMKM,” tutup Akhmad Zulkifli. (Arm/I).