“Merdeka Belajar” : Sebuah Harapan Baru

Oleh : Dr. Muslimin. M.Si 

Era revolusi industri 4.0 memilki tantangan sekaligus peluang bagi lembaga pendidikan dalam mengambil peran strategisnya dalam mencetak sumber daya manusia yang berkualitas. Syarat maju dan berkembangnya lembaga pendidikan tentu harus memiliki daya inovasi, mampu memprediksi perubahan perubahan yang begitu cepat, lalu melakukan kerjasama dan berkolaborasi dari berbagai pihak untuk menyiapkan segala hal dalam menghadapi tantangan era industri 4.0

Di era revolusi industri 4.0 ini, sistem pendidikan tentu di harapkan oleh banyak pihak agar para peserta didik memiliki keterampilan yang mampu berpikir kritis dan memecahkan masalah, kreatif dan inovatif serta memiliki keterampilan komunikasi yang baik. Dalam era industri 4.0 ini tentu peserta didik tidak hanya membutuhkan literasi dasar seperti membaca, menulis dan menghitung, tetapi perlu juga litersi data, literasi teknologi dan literasi manusia.

Dalam konteks itu, maka mendikbud meluncurkan suatu konsep kebijakan ” merdeka belajar” sebagai salah satu jawaban bagi dunia pendidikan dalam menghadapi era industri 4.0.” Guru tugasnya mulia dan sulit, dalam sistem pendidikan guru di tugasi untuk membentuk masa depan bangsa namun terlalu di berikan aturan dibandingkan pertolongan, guru ingin membantu murid mengajarkan ketertinggalan di kelas, tetapi habis waktu untuk mengerjakan administrai tanpa manfaat yang jelas. Guru mengetahui potensi siswa tidak dapat diukur dari hasil ujian, namun guru di kejar oleh angka yang di desak oleh berbagai pemangku kepentingan…( Nadiem makariem dalam kemendikbud.go.id.19)

*Sebuah Harapan Baru*

Merdeka belajar merupakan suatu kebijakan baru dari menteri Nadiem, beliau mengatakan bahwa program merdeka belajar menjadi suatu terobosan untuk memajukan dunia pendidikan indonesia, mengingat negara negara lain sudah melangkah lebih jauh menuju pendidikan yang ideal. ” nantinya sistem pembelajaran akan berubah, yang tadinya hanya di dalam kelas mska nanti akan di luar kelas, pembelajaran akan lebih nyaman dan murid dapat berdiskusi dengan guru lebih leluasa”.

Dengan lahirnya konsep “merdeka belajar” ini maka kebiasan dalam proses belajar mengajar selama ini tentu akan mengalami pergeseran, yang selama ini monoton dimana murid hanya lebih banyak mendengarkan penjelasan guru( murid pasif) dan tentu ini cenderung membosankan dan tidak efektif dalam konteks proses pembelajaran bermutu, dan akan berubah menjadi pembelajaran multi arah( siswa nenjadi aktif), mandiri, inovatif dan kompetitif.

Lalu, apa tantangan guru dalam menghadapi program merdeka belajar ini..? Di kutip dari beberapa sumber, maka dapat di tarik ada lima tantangan dalam program merdeka belajar ini: pertama; guru mesti keluar dari zona nyaman sistem pembelajaran. Kedua; guru belum memiliki pengalaman program merdeka belajar. Ketiga; Keterbatasan Referensi. Keempat; Keterampilan mengajar.dan kelima; Minim fasilitas dan kualitas guru.

Kalau kita memperhatikan kelima tantangan di atas, maka tentu kesuksesan program ini akan menjadi harapan yang tidak mudah tercapai sebab kondisi sistem dan metode pembelajaran sebelumnya sudah begitu lama berlangsung dan hal ini tentu butuh waktu yang lama untuk merubahnya, kita perlu kerja keras, kesabaran dan tentu disertai dengan ke inginan yang kuat untuk berubah, motivasi yang sungguh sungguh untuk maju.

Konsep ‘ merdeka belajar’ sejatinya merupakan tawaran dalam merekonstruksi sistem pendidikan nasional. Penataan ulang sistem pendidikan dalam rangka menyongsong perubahan dan kemajuan bangsa yang dapat menyesuaikan perubahan zaman, dengan cara mengembalikan hakikat dari pendidikan yang sebenarnya yaitu memanusiakan manusia atau pendidikan yang membebaskan.

Dalam konsep ‘ merdeka belajar’ antara guru dan murid merupakan subyek dalam sistem pembelajaran. Artinya guru bukan semata mata sebagai sumber kebenaran oleh murid, namun guru dan siswa berkolaborasi penggerak dan memcari kebenaran yaitu sama sama menggali kebenaran dalam proses interaksi pembelajaran.

Momentum hari Pendidikan Nasional tahun ini tentu menjadi spirit baru bagi kita semua terkhusus guru guru dan keluarga besar pendidik yang sampai hari ini sudah setahun lebih sekolah “di rumah” sebagai akibat belum meredahnya wabah covid 19. Dan semoga badai ini cepat berlalu.

SLAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2021 DAN JAYALAH GURUKU

*( birokrat&dosen stie sangatta kaltim)