45 Kasus Klaster Keluarga Muncul di Kutim, Libatkan 130 Orang

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutim dr Bahrani Hasanal (ist)

Kronikkaltim.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutai Timur (Kutim) memetakan penyebaran Covid-19 yang belakangan ini melonjak di Kutim. Sebagian dari penyebaran Covid-19 yang ada di Kutim terjadi di lingkungan keluarga.

Kadinkes Kutim, dr Bahrani Hasanal menyebutkan, setidaknya ada 130 orang yang terlibat dari kontak erat keluarga. Jumlah tersebut terdiri atas 45 klaster keluarga.

“Ada 45 klaster keluarga yang melibatkan hampir 130 orang. Kalau secara kesulurhan sih kita mengikuti tren yang ada di kabupaten dan kota lain juga, karena kita intens melakukan tes jadi banyak yang terlihat,” ujar Bahrani, belum lama ini.

Dari klaster ini, sebagian besar yang terpapar merupakan anggota keluarga dari para pekerja atau pun pelaku perjalanan dari luar kota, namun kondisinya tanpa gejala alias (OTG). Dengan kondisi tanpa gejala itulah yang kemudian dinilai menjadikan tend klaster keluarga meningkat.

“Jadi yang pulang dari kerja misalnya, tidak merasa sakit lalu ditularkan ke keluarga. Atau memang pelaku perjalanan keluarga itu,” jelas Bahrani.

Bahrani mengatakan, klaster keluarga yang datang dari para pekerja juga termasuk pegawai dilingkungan organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkab Kutim.

Untuk mengantisipasi penularan dilingkungan OPD yang dimakasud tersebut,  Bahrani mengatakan, pegawai terpaksa melakukan kerja di rumah. Hanya beberapa pegawai tertentu saja yang masuk kantor. Saat ini, ada 14 OPD yang pegwainya telah terditeksi terkonfirmasi covid-19.

“Termasuk Rumah Sakit Kudungga juga, itu bagian keuangannya 8 orang terkonfirmasi positif dan sedang kita tracking. Hari ini dijadwalkan 40 orang swab,” tuturnya.

Dari hasil swab tersebut, Bahrani berharap, tidak banyak yang terkonfirmasi postif dengan gejala yang cukup berat.

“Yang jelas kita infokan, rumah sakit sekarang sudah menyiapkan 75 tempat tidur, informasinya tadi sudah 54 orang yang sudah dirawat dan kebanyakan yang sudah bergejala berat,” pungasnya. (ersa).