Reses, Irwan Tinjau Progres Pembangunan Bendugan, Irigasi hingga Program Kotaku

KRONIKKALTIM.COM – Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irwan Fecho pada reses masa sidang IV di 2020 ini fokus mendengarkan aspirasi masyarakat dan meninjau progeres sejumlah pembangunan nasional khususnya di tiga kabupaten/kota di Kalimantan Timur (Kaltim).

“Untuk reses masa sidang yang ke empat ini saya memang fokus di Kutai Barat, Samarainda dan Kutai Timur,” ujar Irwan, Senin (27/7/2020).

Irwan mengatakan, di Kutai Barat dirinya meninjau progres pembangunan jalan nasional hingga program pembangunan bendungan. Kemudian ke Samarinda dan meuju Kutai Timur.

“Di Kutai Timur saya meninjau progres pembangunan irigasi. Ada 32 lokasi irigasi tahun ini saya alokasikan (perjuangkan) di Kutai Timur, kemarin saya tinjau di Desa Teluk Simgkama dan Desa Sangkima,” terang Irwan.

Selain itu, Irwan juga meninjau progres bantuan stimulan perumahan swadaya rumah layak huni di Sangatta Utara. Dia mengungkapkan bahwa ada 300 unit rumah layak huni yang dibangun di Sangatta Utara, dan 150 unit lainnya di Kaubun.

“Alhamdulillah, tadinya ada beberapa rumah yang tidak layak huni dan akhirnya sudah selesai pengerjaanya dan rata-rata mereka (masyarakat) sudah mersakan manfaatnya. Sebelumnya tembus hujan, dan sekarang sudah bagus, dan dindingnya terbuat dari ulin,” kata Irwan.

Kemudian, lanjut Irwan, meninjau Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku). Kotaku adalah satu dari sejumlah upaya strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mempercepat penanganan permukiman kumuh di Indonesia dan mendukung “Gerakan 100-0-100”, yaitu 100 persen akses universal air minum, 0 persen permukiman kumuh, dan 100 persen akses sanitasi layak.

Arah kebijakan pembangunan Dirjen Cipta Karya adalah membangun sistem, memfasilitasi pemerintah daerah, dan memfasilitasi komunitas (berbasis komunitas). Program Kotaku akan menangani kumuh dengan membangun platform kolaborasi melalui peningkatan peran pemerintah daerah dan partisipasi masyarakat.

“Yang tadinya kota kumuh tidak layak huni menjadi peroktaan yang layak huni terus produktif dan berkelanjutan Termasuk MCK nya, zeptic tank nya dan sanitasinya juga harus bagus. Dan ini sitemnya berkelanjutan. Termasuk pengeloaan lingkungan, sampah dan lain-lain,” pungkasnya.