Kutim Miliki 87 BUMDes, Bentuk Optimalisasi Ekonomi Desa

KRONIKKALTIM.COM – Pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) saat ini terus dimaksimalkan Pemerintah Desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) agar kesejahteraan masyarakat dapat dioptimalkan. Di Kutai Timur (Kutim), semakin tahun jumlah BUMDes meningkat terus bertambah. Jumlah BUMDes di Kutim sekarang mencapai 87 unit.

Memang belum semuanya memiliki BUMDes, namun kedepan, pastinya bakal berkembang hingga seluruh kecamatan. Tumbuh berkembangnya BUMDes, tak lepas dari kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim dalam upaya mengoptimalkan unit usaha dimaksud. Dengan memberikan penyertaan modal melalui Dana Desa (DD).

Kepala DPMD Suwandi menyebut bahwa BUMDes cukup efektif menggerakan ekonomi masyarakat desa dengan berbagai potensi masing-masing. Selain itu, aktivitas BUMDes juga melibatkan masyarakat lokal. Sehingga dalam jangka panjang berdampak pada kesejahteraannya.

“Banyak bidang yang bisa digarap melalui Bumdes. Sehingga meningkatkan ekonomi desa. Mulai dari sektor pertanian, kebutuhan sembako, jasa wisata, listrik desa dan berbagai usaha lainnya,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui telpon oleh awak media, Selasa (4/2/2020).

Ia menambahkan pemerintah telah membantu BUMDes. Hasilnya banyak BUMDes mampu menyejahterakan masyarakat desa diwilayah kecamatan Kutim.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kutim, diantaranya wilayah Muara Ancalong, Desa Kelinjau Ilir BUMDes Anggar Pati diberikan modal Rp 200 juta dapat membuka Bengkel Moto, Desa Muara Dun, BUMDes Karya Benua Etam diberikan modal Rp 100 juta membuka usaha ATK dan Fotocopy. Kecamatan Muara Bengkal Desa Benua Baru BUMDes Maju Bersama diberikan modal Rp 354 juta membuka usaha UMKM. Kecamatan Sangatta Utara Desa Singa Gembara BUMDes Gembara Prima diberikan modal Rp 54 juta membuka usaha tenak ayam.

Kemudian wilayah Teluk Pandan Desa Danau Redan BUMDes Redan Prima diberikan modal RP 82 juta membuka toko sembako. Kecamatan Karangan Desa Karangan Dalam BUMDes Bermartabat diberikan modal Rp 100 juta membuka pengelolaan limbah kayu, Desa Pengadan BUMDes Pengadan Mandiri diberikan modal Rp 90 juta membuka usaha angkutan TBS.

Kecamatan Long Messengat Desa Sumber Agung BUMDes Sumber Jaya diberikan modal Rp 397 juta membuka usaha simpan pinjam dan Desa Segoy Makmur BUMDes Makmur Bersama diberikan modal Rp 274 juta membuka usaha toko sembako. (hms7)